Rabu, 03 Oktober 2012

Pak, I LOVE YOU... (yang tak pernah terucap)

Just three simple words but it means sooooooo much...


Saya memang tidak dekat dengan Bapak, entah kenapa, kalo kita berdekatan seperti magnet yang sama kutub-nya, jadi ga pernah bisa nempel...
Bukan hanya sekedar nempel, bahkan saya pernah menyesali kenapa bisa punya Bapak seperti beliau atau dilahirkan menjadi keturunannya. Bapak itu temperamen, tidak membedakan anak laki-laki atau perempuan, cepat+mudah+gampang marah (istilahnya "senggol bacok"), kadang suka kasihan klo liat ibu lagi dimarahin. Bertengkar entah karena kesalahan besar atau kecil, kesalahan ibu sendiri atau bapak yang salah tapi ga mau disalahin, atau ibu yang membela anak-anaknya. Tidak hanya beradu mulut tapi piring terbang & perang antar galaksi sering banget terjadi dirumah..

Mungkin karena dari kecil melihat & merasakan lingkungan tersebut, jadi timbul antipati dengan sikap Bapak. Sayapun yang keras kepala & lebih frontal berbicara, ga jarang kita benar-benar "perang"... tetapi seberapapun kata-kata yang keluar, sumpah-serapah yang meluncur dari mulutnya, Bapak tidak pernah menggunakan tangannya, main fisik.

Pengen banget seperti orang-orang lainnya untuk mengutarakan tiga kata itu, tapi ga bisa keluar, mungkin saya jadi punya self-defense yang tinggi terhadap Bapak.

Ketika bapak sakit, ada rasa luluh dihati. Melupakan & memaklumi bapak atas kelebihan & kekurangan, kata-kata sudah disiapkan, siap meluncur dari rongga mulut, tapi.. terulang lagi hal yang bikin antipati *ibarat mau muntah, ketelen lagi

Hingga akhirnya saya bisa menutarakannya, tepat di telinga Bapak dengan penuh air mata... Bangga karena mengalahkan self-defense? ngga. Karena tubuhnya sudah kaku.....

Pak, I LOVE YOU...